Perbedaan Emas Murni dan Emas Campuran (Mana yang Lebih Baik?)

Perbedaan Emas Murni dan Emas Campuran (Mana yang Lebih Baik?)

Investasi emas memang bukan hal baru di Indonesia. Dari generasi ke generasi, logam mulia ini udah jadi primadona buat lindungin kekayaan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang nggak pasti. Tapi, nggak semua orang tahu kalau ada berbagai jenis emas yang beredar di pasaran, salah satunya emas murni dan emas campuran.

Banyak orang langsung tergoda beli emas karena lihat harganya naik terus, padahal belum tentu paham perbedaan antara emas murni dan emas campuran. Nah, artikel ini bakal bantu kamu bedain dua jenis emas ini secara lengkap, mulai dari kandungan logamnya, harga, ketahanan, sampai nilainya sebagai instrumen investasi.

Apa Itu Emas Murni?

Emas murni adalah emas yang punya kadar paling tinggi, yaitu 24 karat atau 99,9% emas tanpa campuran logam lain. Warna emas murni cenderung kuning terang dan mengilap. Karena nggak dicampur logam lain, emas murni lebih lunak dan gampang dibentuk. Tapi justru karena kelembutannya ini, emas murni kurang cocok untuk dipakai sebagai perhiasan harian.

Biasanya emas murni lebih banyak digunakan untuk investasi, logam batangan, atau koleksi. Salah satu bentuk paling populer adalah emas batangan dari Antam atau UBS yang udah punya sertifikat resmi.

Apa Itu Emas Campuran?

Berbeda dengan emas murni, emas campuran atau biasa disebut emas perhiasan, adalah emas yang dikombinasikan dengan logam lain seperti tembaga, perak, nikel, atau seng. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan emas.

Kadar emas campuran bervariasi, mulai dari 9 karat (37,5% emas) sampai 22 karat (91,6% emas). Makin rendah kadar karatnya, makin banyak campurannya. Warna dan tampilan emas juga bisa berubah tergantung jenis logam yang digunakan, misalnya emas putih atau emas rose gold.

Perbandingan Emas Murni vs Emas Campuran

Emas murni punya komposisi 99,9% emas, sementara emas campuran punya kadar emas yang lebih rendah karena udah dicampur logam lain. Misalnya, emas 18K hanya mengandung 75% emas, sisanya campuran logam.

Efeknya bisa terlihat pada warna dan beratnya. Emas murni cenderung lebih berat untuk ukuran yang sama dibanding emas campuran. Selain itu, emas campuran bisa punya warna lebih variatif karena pengaruh logam lain.

Harga emas murni jelas lebih mahal per gram karena kandungan emasnya tinggi. Sementara emas campuran relatif lebih murah karena kadar emasnya lebih rendah.

Tapi, emas perhiasan juga biasanya dikenakan biaya tambahan seperti ongkos pembuatan, desain, dan margin toko. Jadi kalau kamu beli perhiasan emas campuran, harga jual kembalinya belum tentu setinggi harga belinya.

Karena lebih lunak, emas murni lebih rentan penyok atau tergores kalau dipakai sehari-hari. Sedangkan emas campuran lebih tahan banting karena logam tambahan bikin strukturnya lebih kuat.

Itu sebabnya, perhiasan seperti cincin, gelang, atau kalung biasanya dibuat dari emas 18K atau 22K, bukan emas 24K. Jadi kalau kamu cari emas buat dipakai harian, emas campuran lebih cocok.

Emas murni lebih cocok buat kamu yang fokus ke investasi jangka panjang. Biasanya disimpan dalam bentuk batangan atau koin.

Sementara emas campuran lebih cocok buat kamu yang juga pengen tampil stylish. Selain sebagai aset, perhiasan emas juga bisa menunjang penampilan.

Nilai jual kembali emas murni biasanya lebih tinggi karena kadar emasnya hampir 100%. Emas murni juga lebih gampang dijual karena udah diakui secara internasional, apalagi kalau punya sertifikat resmi dari Antam atau LM.

Sebaliknya, emas campuran sering kali mengalami penurunan nilai saat dijual kembali karena ongkos produksi dan desain nggak dihitung dalam nilai jual. Jadi, emas campuran kurang ideal kalau kamu beli hanya untuk investasi.

Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

Kalau kita bicara soal investasi murni, emas 24 karat adalah pilihan paling aman. Nilainya stabil, diakui secara internasional, dan lebih mudah dijual kapan saja.

Namun, bukan berarti emas campuran nggak punya nilai. Buat kamu yang pengen punya aset sekaligus bisa dipakai sebagai aksesori, emas campuran bisa jadi opsi menarik. Tapi kamu harus sadar, nilai investasinya nggak sebesar emas murni.

Kalau tujuan kamu benar-benar untuk nabung jangka panjang atau lindung nilai dari inflasi, pilih emas murni. Tapi kalau tujuan kamu adalah punya perhiasan cantik sekaligus punya sedikit nilai simpan, emas campuran bisa jadi pilihan yang fleksibel.

Tips Membeli Emas Sesuai Kebutuhan

  • Perjelas Tujuan Pembelian: Kalau buat investasi, pilih emas batangan 24K. Kalau buat dipakai, emas 18K atau 22K oke.
  • Periksa Kadar Emas: Cek karat yang tertera, dan pastikan beli di toko yang terpercaya.
  • Cek Sertifikat Keaslian: Emas batangan harus punya sertifikat resmi seperti dari Antam, UBS, atau Pegadaian.
  • Bandingkan Harga: Jangan langsung beli di toko pertama. Bandingkan harga per gram dan ongkos pembuatan.
  • Pilih Tempat Terpercaya: Toko emas offline yang sudah lama berdiri biasanya lebih aman, tapi sekarang beli online juga makin mudah, asal pilih platform yang punya reputasi baik.

Kesalahan Umum Saat Memilih Jenis Emas

  • Beli karena tren, bukan kebutuhan: Banyak orang beli perhiasan karena ikut-ikutan tanpa tahu tujuannya. Akhirnya, pas dijual kembali, harganya jauh di bawah ekspektasi.
  • Tergoda harga murah: Jangan langsung percaya kalau ada yang jual emas jauh di bawah harga pasar. Bisa jadi itu emas palsu atau kadar karatnya lebih rendah dari yang diklaim.
  • Abaikan sertifikat dan kadar: Beberapa pembeli nggak peduli soal kadar emas dan keaslian. Padahal ini penting banget buat tahu nilai sebenarnya dari emas yang dibeli.

Emas murni dan emas campuran punya karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Kalau kamu cari instrumen investasi jangka panjang yang nilainya stabil, emas murni jelas pilihan terbaik. Tapi kalau kamu pengen perhiasan yang cantik dan tahan lama, emas campuran bisa jadi solusi.

Pada akhirnya, pilihan terbaik tergantung dari tujuan dan kebutuhan kamu. Yang penting, jangan asal beli. Pahami dulu apa yang kamu beli, biar nggak nyesel di kemudian hari.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah emas 22 karat tergolong emas murni?
Tidak. Emas 22 karat mengandung sekitar 91,6% emas, jadi masih tergolong emas campuran.

2. Mana yang lebih mudah dijual: emas murni atau campuran?
Emas murni lebih mudah dijual dan harganya lebih transparan di pasaran.

3. Apakah emas campuran lebih tahan lama untuk cincin pernikahan?
Ya, karena emas campuran lebih keras dan kuat dibanding emas murni.

4. Bagaimana cara membedakan emas murni dan emas campuran secara visual?
Warna emas murni biasanya lebih kuning mencolok, sedangkan emas campuran bisa bervariasi tergantung campuran logamnya.

5. Apakah emas putih termasuk emas campuran?
Ya. Emas putih adalah emas campuran yang dicampur dengan logam putih seperti nikel atau paladium.

Semoga artikel ini membantu kamu menentukan pilihan yang paling sesuai. Jangan buru-buru beli sebelum tahu beda dan manfaat masing-masing jenis emas, ya!

Profil ULIMAS
Website |  + posts

www.tokoulimas.com menjual emas batangan bersertifikat resmi dari Antam, UBS, dan produsen logam mulia indonesia terdaftar di LBMA.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja