Sejarah Emas sebagai Alat Tukar & Nilainya dari Masa ke Masa

Sejarah Emas sebagai Alat Tukar & Nilainya dari Masa ke Masa

Emas, logam kuning yang memesona ini, bukan cuma jadi perhiasan semata. Sejak zaman dulu, emas sudah dianggap sebagai simbol kekayaan, kekuasaan, dan kepercayaan ekonomi. Nggak heran, dari kerajaan kuno sampai sistem keuangan modern, emas selalu punya tempat istimewa. Bahkan sampai sekarang, banyak orang yang masih menyimpannya sebagai bentuk investasi jangka panjang.

Artikel ini ditulis buat kamu yang penasaran, kenapa sih emas bisa punya nilai setinggi itu? Dari mana awal mula emas jadi alat tukar? Dan gimana sih nilai emas berubah dari dulu sampai sekarang? Semoga artikel ini bisa kasih insight yang tajam, sekaligus jadi referensi untuk kamu yang lagi nyari informasi soal emas.

Tulisan ini menggabungkan riset sejarah, studi literatur ekonomi, serta data harga emas dari berbagai sumber terpercaya seperti World Gold Council dan arsip sejarah dunia. Gaya penulisan dibuat santai tapi tetap berbobot, supaya enak dibaca tapi tetap informatif.

EMAS DALAM PERADABAN AWAL

Sejak 3.000 tahun sebelum Masehi, peradaban Mesir Kuno udah menggunakan emas sebagai simbol kekayaan. Para firaun dihiasi dengan emas dari kepala sampai kaki. Nggak cuma buat pamer, emas juga jadi alat tukar antarpedagang. Di Mesopotamia dan Yunani, emas mulai dicetak jadi koin dan digunakan dalam transaksi besar.

Dalam banyak budaya kuno, emas dianggap suci. Di Mesir, emas dianggap “daging para dewa.” Di Yunani, dewa-dewi digambarkan memakai emas sebagai lambang keabadian. Emas bukan sekadar benda, tapi punya nilai simbolik yang dalam banget.

Bangsa Lydia (sekarang wilayah Turki) dikenal sebagai pencetak koin emas pertama pada abad ke-6 SM. Ini jadi titik awal emas dipakai sebagai alat tukar resmi. Sejak saat itu, perdagangan internasional makin pesat karena orang punya standar nilai yang sama: emas.

EMAS SEBAGAI STANDAR MATA UANG

Masuk abad ke-19, negara-negara besar mulai menyepakati sistem “Gold Standard,” di mana nilai uang suatu negara diukur berdasarkan cadangan emas yang mereka miliki. Inggris adalah pelopornya, disusul negara lain seperti Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat.

Setelah Perang Dunia II, muncul kesepakatan Bretton Woods yang menempatkan dolar AS sebagai acuan global, tapi tetap ditopang oleh cadangan emas. Setiap 35 dolar setara dengan satu ons emas. Ini bikin emas makin penting dalam perdagangan dan stabilitas ekonomi dunia.

Tahun 1971, Presiden Nixon secara resmi mengakhiri keterikatan dolar terhadap emas. Ini dikenal sebagai “Nixon Shock.” Sejak saat itu, harga emas naik drastis karena bebas dari patokan tetap. Permintaan meningkat, dan emas berubah jadi komoditas pasar yang fluktuatif.

NILAI EMAS DARI MASA KE MASA

Emas itu langka. Logam ini nggak bisa dibuat di laboratorium dan butuh proses panjang buat menambangnya. Selain itu, emas nggak berkarat dan gampang dibentuk, makanya disukai dari zaman dulu sampai sekarang. Nilainya juga diterima di seluruh dunia, bikin emas jadi alat tukar yang universal.

Kalau lihat grafik harga emas dari tahun 1920-an sampai sekarang, trennya jelas naik. Meski sempat turun naik, secara umum harga emas naik tajam terutama saat terjadi krisis seperti perang, inflasi tinggi, atau pandemi. Tahun 2020 misalnya, saat pandemi COVID-19 melanda, harga emas tembus rekor di atas USD 2.000 per ons.

Saat dunia goyah, investor cenderung beralih ke emas. Ini karena emas dianggap lebih stabil dibanding mata uang atau saham. Saat krisis finansial 2008, banyak orang jual aset lain dan beli emas. Hasilnya? Harga emas melonjak tajam.

Kalau kamu simpan uang 100 ribu rupiah dari tahun 2000, nilainya hari ini pasti turun karena inflasi. Tapi kalau kamu simpan emas seberat 1 gram, nilainya justru naik berkali-kali lipat. Ini bukti nyata bahwa emas tahan terhadap penurunan daya beli.

EMAS DI ERA MODERN & DIGITAL

Sekarang orang bisa beli emas dalam bentuk batangan kecil (misalnya 0.1 gram) sampai perhiasan. Tapi ingat, emas perhiasan punya nilai estetika yang bisa ngurangin nilai jualnya. Emas batangan lebih cocok buat investasi murni karena lebih mudah dihitung nilainya.

Emas kini juga hadir dalam bentuk digital. Aplikasi seperti Tokopedia Emas, Pegadaian Digital, atau bahkan token kripto berbasis emas seperti PAX Gold mulai dilirik investor muda. Nggak perlu nyimpan emas fisik, cukup punya akun dan bisa jual beli dari smartphone.

Anak muda sekarang mulai melek investasi. Emas jadi salah satu pilihan populer karena stabil dan mudah diakses. Ditambah lagi, banyak platform yang memungkinkan beli emas mulai dari 10 ribu rupiah. Nggak ada alasan buat nggak mulai nabung emas dari sekarang.

Dari zaman firaun sampai era digital, emas tetap jadi primadona. Alasannya jelas: emas langka, tahan lama, dan dipercaya banyak orang sebagai penyimpan nilai. Emas udah membuktikan dirinya tahan uji waktu.

Meskipun teknologi berkembang, emas kemungkinan besar tetap jadi aset penting dalam sistem keuangan global. Bahkan ketika kripto makin populer, emas tetap punya tempat tersendiri karena stabilitasnya.

Tips Singkat: Cara Bijak Menyimpan dan Berinvestasi Emas

  • Beli emas dari tempat terpercaya
  • Simpan di brankas atau gunakan layanan penyimpanan digital
  • Jangan buru-buru jual saat harga turun
  • Diversifikasi: jangan taruh semua aset di emas

FAQ (PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN)

Apakah emas masih relevan sebagai alat tukar? Masih, terutama dalam kondisi ekonomi tidak stabil. Walau nggak dipakai harian, emas tetap jadi alat tukar alternatif dalam skenario darurat atau krisis.

Mengapa harga emas cenderung naik saat krisis? Karena banyak orang mencari aset aman. Saat ekonomi goyah, emas dianggap sebagai pelindung nilai.

Apa perbedaan antara emas fisik dan emas digital? Emas fisik berbentuk nyata (batangan/perhiasan), sedangkan emas digital hanya tercatat dalam sistem dan bisa dibeli/ditransfer secara online.

Berapa harga emas saat ini dibandingkan 50 tahun lalu? Lompatan jauh. Di tahun 1970-an, harga emas sekitar USD 35 per ons. Sekarang bisa tembus lebih dari USD 2.000 per ons.

Apakah emas bisa menggantikan uang kertas di masa depan? Mungkin nggak sepenuhnya, tapi emas bisa jadi cadangan nilai atau pelindung ekonomi saat uang fiat kehilangan kepercayaan.

Semoga artikel ini bisa memperkaya pemahaman kamu tentang emas—bukan cuma logam, tapi simbol sejarah ekonomi dunia yang masih bersinar hingga hari ini.

Profil ULIMAS
Website |  + posts

www.tokoulimas.com menjual emas batangan bersertifikat resmi dari Antam, UBS, dan produsen logam mulia indonesia terdaftar di LBMA.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja